Pernahkahkah kau merasa menang saat yang
lain terpuruk?
Pernahkah kamu berada pada posisi yang
membuatmu bahagia?
Membuat orang sekelilingmu bangga?
Memandang bahwa kamu adalah orang yang
beruntung?
Ya, siapa bilang keberuntungan memiliki
peran kecil.
Siapa bilang semua hanya landasan usaha.
Usaha takkan mengkhianati,
Memang benar,
Tapi bagaimana jika sang tuhan tak
menghendaki,
Seberapapun usahamu. Mungkin kau akan
merasa dikhianati,
Pernahkah kamu mengalami.
Titik dimana kamu berjuang penuh
Titik dimana kamu telah melakukan semua
usaha untuk pencapaian itu
Tapi ternyata gagal .
Factor X?
Keberuntungan?
Force majeur?
Tak ada yang menjamin kamu aman di posisi
mu sekarang
Tak ada yang menjamin kamu aman dari posisi
yang kamu khawatirkan
Tak pernahkah kau sadari
Jika keberuntungan tersebut hanya memiliki
potensi sekian persen atas keberhasilanmu.
Keberuntungan juga menyumbang sekian persen
atas kegagalanmu.
Dan sekarang.
Ketika aku hanya mampu termenung,
Di tengah hujan dan gelisah.
Apa yang mampu kuperbuat?
Atas usaha yang tak menjamin keberhasilanku
Haruskah aku menyesali keadaan?
Haruskah aku membeli waktu tuk mengubah
keadaan?
Lalu siapa yang berperan merubah keadaanku?
Tak bisa merubah apa yang sudah terlewati.
Hanya keajaiban
Lantas, percayakah kau akan keajaiban?
Inikah yang harus dirasakan sekarang?
Terpuruk saat yang lain menang?
Ataukah memang begini kehidupan?
Terkadang ada sesuatu yang tak pernah kau
perhitungkan sebelumnya,
Terkadang ada sesuatu yang cukup membuatmu
bangga
Cukup membuatmu merasa aman
Sadarkah ?
Tak ada yang menjamin selamanya kamu akan
menang
Mungkinkah kamu sang pemenang sejati?
Kamu menang, jika kamu sadar
Terkadang kamu perlu merengek atas apa yang
ingin kamu capai
Terkadang kau harus tersandung agar mampu
bangkit lagi
Terkadang kamu perlu merasakan sakit agar
kamu mensyukuri
Tapi terkadang kamu tak pernah memikirkan hal
hal yang terkadang itu sendiri
Haruskah kau berlari pulang?
Haruskah kau kembali ke pangkuan ibumu?
Atau haruskah kau hanya terdiam menyesali
semua?
Aku tak tau,aku tak tau karena aku adalah
kau.
Ketika kutulis untaian dari kata ini,
Ketika aku mersakan 2 jiwa yang berbeda
2 jiwa antara kebanggaan dan penyesalan
Haruskah aku menerima
Atau memang ini cambukan tuhan?
Tak ada yang menjamin kamu menang,
Ya, mungkinkah kau pemenang sejati?
Jika mungkin,
Tunjukkan.
Ada jalan.
Pasti ada jalan !
By Fita Taufiqoh (Pajak STAN 2013)
0 komentar:
Posting Komentar