Accounting
Festival 2014
Mengutip perkataan ketua pelaksana Accounting
Festival, Bhinneka Tunggal Ika adalah hal penting untuk kita semua.
Berbedabeda tetapi tetap satu
,mungkin itu ungkapan yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi mahasiswa
stan,dimana mahasiswa stan yang terdiri dari putra – putri terbaik bangsa dari
penjuru daerah berkumpul menjadi satu demi menjadi seorang abdi negara. Di hari
Sabtu lalu pada acara Accounting Festival terdapat sekitar 1400 orang mahasiswa
akuntansi yang berkumpul menjadi satu di lapangan A, tanpa memandang perbedaan
yang ada di antara mereka. Acara Accounting Festival itu mampu mempersatukan
mereka dalam satu wadah kebersamaan. Mereka berkumpul tanpa membedakan kelas,suku
maupun agama. Solid, bukan? Ini ni yang wajib di tiru anak muda sekarang.
Di acara pembukaan Accounting Festival
tiap kelas berkumpul dengan kostum yang berbeda-beda, unik dan keatif tapi
tetep mengusung tema nasionalisme. Ada yang berkostum ala Indonesia Timur, ada
yang mengenakan batik, sarung, hingga ada pula yang berkostum ala the sims,
bahkan ada yang ikon kelasnya memakai kimono, konon katanya dengan kostum itu
dimaksudkan hendak mengingatkan kita akan rasa nasionalisme para pendahulu kita
sesudah mampu membuat kita menang melawan penjajahan Jepang. Selain itu juga
terdapat aksi unjuk yel-yel. Kreativitas para mahasiswa amat diasah. Ada yang menggunakan
musik dangdut, hingga ada kelas yang mengganti lirik lagu oplesan dan berjoget
oplosan.
Selain kostum dan yel-yel, seluruh
mahasiswa akuntansi juga melakukan flashmob bersama satu angkatan untuk menambah
semangat para akunisti. Heboh dan seru pastinya. Selain flashmob, akunisti juga
mengadakan foto bersama satu angkatan di air mancur STAN. Bayangkan susahnya
mengatur orang sebanyak itu untuk berfoto membentuk tulisan akuntansi.
Benar kata Bu Budiasih dalam sambutannya, hari Sabtu
itu bahwa semua akunisti harus ceria dan harus bahagia mengingat ini acara kita
bersama. Keep solid akunisti ! Akuntansi unite!
0 komentar:
Posting Komentar