SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA HADIR DI MANADO
Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (STAN), mungkin kebanyakan orang sudah
tidak asing lagi dengan kata-kata itu. Sebuah Perguruan Tinggi ikatan dinas
yang dibawahi oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) ini masih
populer dikalangan siswa-siswa SMA bahkan yang sudah ada di Perguruan Tinggi
negeri maupun swasta. STAN yang berdiri sejak tahun 1964 ,mampu menghipnotis
ribuan bahkan ratusan ribu orang untuk berkompetisi merebutkan kursi dan
belajar disini.
Animo masyarakat yang masih kental dengan “PNS hidup makmur” inilah yang menjadikan para pemuda lulusan
SMA atau yang sudah duduk diperguruan tinggi pun tergiur untuk mencoba Ujian
Saringan Masuk (USM) STAN. Faktor lain adalah arahan orang tua yang membujuk
anaknya untuk masuk ke STAN. Selama pendidikan, mahasiswa tidak dipungut
biaya pendidikan dan tidak diasramakan. Pendidikan STAN
memakai sistem ikatan dinas sebagaimana ditegaskan kembali dalam Keputusan
Menteri Keuangan RI No.289/KMK.014/2004 tanggal 14 Juni 2004 tentang Ketentuan
Ikatan Dinas bagi Mahasiswa Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkungan
Departemen Keuangan RI.Lulusan STAN akan diangkat menjadi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) dan ditempatkan di instansi-instansi dalam lingkungan
Kementerian Keuangan RI dan instansi-instansi pemerintah lainnya, baik di pusat
maupun di daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang mempunyai Kampus
utama di Jakarta dan beralamatkan Jl. Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya,
Tangerang. Selain berpendidikan di Tanggerang, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
ini juga hadir di 11 kota lainnya seperti di Jakarta,Medan, Palembang,
Yogyakarta, Malang, Balikpapan, Makassar, Cimahi, Denpasar, Pontianak dan
Manado.
Salah satunya adalah
yang ada di BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MANADO, yang beralamatkan Jalan
Mapanget Raya Km 0,5 Paniki Kota Manado. Di Balai Pendidikan dan Pelatihan
Manado ini hanya terdapat 2 spesialisasi, yaitu program diploma 1 perpajakan
dan program diploma 1 kepabeanan dan cukai. Kebanyakan orang manado pun belum
cukup familiar dengan adanya Sekolah tinggi akuntansi Negara yang ternyata juga
terdapat dikotanya. “Perguruan Tinggi di manado yang saya ketahui adalah
Unsrat, Unima, Politeknik negeri manado saja, saya sempat kurang percaya jika
ada Sekolah tinggi kedinasan yang berada di manado selain IPDN” ujar Frans
salah satu warga di kecamatan mapanget .Sebenarnya dengan pembagian tempat
pendidikan seperti inilah akan menjadi lebih efektif, selain lebih kondusif
karena tempatnya yang jauh dari kerumunan kota, dengan pendidikan di daerah
juga memaksimalkan pemakaian balai pendidikan dan latihan di manado ini. “
Kapasitas di kelas kampus utama di tangerang kurang memadai adalah salah satu
faktornya.” Ujar Dirza salah satu panitia Ujian Saringan Masuk STAN 2013.
Selain itu faktor lainnya adalah untuk pemekaran daerah dan pemaksimalan balai
diklat didaerah. Dari 194 mahasiswa yang berpendidikan di manado ini, hanya 6
orang yang asli dari Sulawesi utara. Dan mereka terdiri dari 2 orang asli
bitung, 1 orang asli ternate dan 3 orang asli manado. Kurangnya sosialisasi
adalah salah satu faktor mengapa didaerah Sulawesi utara ini sedikit pendaftar.
Mayoritas mahasiswa yang berpendidikan disini ialah putra-putra asli jawa,
terutama jawa timur dan Jawa Tengah. Dosen-dosennya pun di datangkan dari para
pegawai Kementerian Keuangan atau dari lembaga lainnya yang memiliki kualitas
yang terjamin. Melihat ini Kementerian Keuangan yang disini diwakili oleh balai
pendidikan dan pelatihan (BDK) Manado haruslah gencar-gencar memberikan
sosialisasi tentang adanya Perguruan tinggi kedinasan guna menarik minat siswa
SMA yang berdomisili di manado dan sekitarnya.
by Herlambang Suko Prayogi
0 komentar:
Posting Komentar