Total Tayangan Halaman

Sabtu, 25 Januari 2014

Aku adalah Aku KEEP ON FIRE :)




***  

Aku,,
Aku hanyalah manusia biasa, makhluk kecil ciptaan Allah
yang tak kan pernah berhenti menyerah karena keadaan
Disini adalah sebuah penghidupan, butuh yang namanya suatu perjuangan, pengorbanan bahkan penghabisan layaknya perang
Hidup merupakan perjuangan tanpa henti
Dan aku yakin kelak aku akan mendapat sesuatu setimpal dengan yang aku lakukan
Siapa yang menabur, maka ia akan menuai.
sesuatu yang baik maka akan ada hal yang baik pula untuk kita raih.
Tak perlu melihat kelak akan sesuai dengan apa yang kita harapkan atau tidak
Yang penting usaha, doa and do the bestlah yang harus jadi prinsip
Aku adalah aku
Aku bukan kapas yang akan terbang kesana kemari jika ditiup angin
Aku juga bukan batu, yang hanya mampu diam dan hanya akan bergerak jika tidak ada gaya


Karena akulah orang yang mungkin akan terus berjuang untuk meraih kesuksesan

***



Hey, aku vega. Aku terlahir dari keluarga yang diselimuti dengan kebahagiaan dalam sebuah kesederhanaan. SMA kelas XII , inilah tahap yang dulu pernah aku jalani. Tahap yang menjadi masa-masa paling sulit aku rasa, karena di masa ini aku harus menghadapi yang namanya suatu keharusan menentukan keputusan yang berat. Aku harus bisa mutusin mau kemana aku kelak. Susah banget, karena sampai saat itu aku belum bisa menemukan jati diriku yang sebenarnya. Aku masih bingung untuk menentukan jalan mana yang akan aku ambil. Dan sering juga aku merasa takut jika jalan yang aku ambil itu nantinya salah dan membuatku menyesal. Maka dari itu, akupun mencoba beberapa hal untuk mendapatkan sekolah lanjutan meski itu belum aku tau sesuai dengankku apa tidak. Dan sekali lagi, disini biaya juga menentukan.

Aku mendaftar beberapa universitas nih ceritanya dengan beberapa jalur pula. Yang jadi yang pertama yaitu lewat jalur SNMPTN, nah disini aku seperti ditampar kuat-kuat. Kegagalan itu membuatku galau untuk beberapa saat, dan selanjutnya aku mengikuti beberapa tes, dan loloslah aku disuatu universitas di Semarang. Selain pendaftaran universitas tersebut, aku juga mendaftar ke suatu perguruan tinggi kedinasan. Ya STAN, itulah PTK nya.

Beberapa tahap seleksi telah dilalui, dan tentunya tak sedikit rintangan maupun hambatan datang pada diri ku. Mungkin inilah suatu nilai yang perlu dikobarkan selalu. Tidak hanya berjuang dengan upaya yang terlihat oleh mata saja, akan tetapi juga secara spiritual, do’a , suatu hal yang mendasari keberhasilan seseorang. Pada kodratnya manusia diciptakan oleh Allah dan hanya boleh meminta kepada Allah, sejenius apapun kita, jika tak diiringi dengan do’a mungkin tak berarti apapun. Banyaknya lika-liku dalam meraih impian itu merupakan suatu yang wajar malah seharusnya ada. Mengapa sih aku bilang kayak gitu? Hidup ini bukan seperti di negeri dongeng, yang sangat indah. Hidup ini adalah suatu lautan, yang terkadang tenang namun ombak besar, badaipun tak segan untuk menghampiri. Ya, kalau tidak ada hal seperti itu, hidup itu rasanya hambar. Seperti kata pepatah, berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Orang yang hanya ingin sukses dan mewujudkan mimpinya,,terlebih dahulu juga perlu bahkan harus diimbangi dengan tekad,usaha,dan doa yang kuat. Kalau misal ada rasa galau dan bingung mau kemana, jangan sungkan-sungkan meminta dengan sungguh-sungguh pada Allah. Allah Maha Baik, Allah Maha Pemberi dan Allah Maha . Segala-galanya. Santai kita masih punya Allah kok.

Pada awalnya, perjuangan yang aku lakukan untuk meraih STAN merupakan perjuangan yang kurang greget. Karena keikutsertaanku dalam seleksi ini pada mulanya didasari dorongan dari orangtua untuk mencoba terlebih dulu, namun semua itu berubah menjadi suatu perjuangan yang tanpa batas, karena aku merasa hidup inilah perlu diperjuangkan. Suatu keinginan untuk membahagiakan orangtua. Itulah yang menjadi motivasi yang sangat kuat dalam perjalananku mencapai titik puncak untuk meraih STAN. Semula kata impossible “gak mungkin deh kayaknya aku masuk STAN” itu muncul dan terus-terus menghampiri pikiran ini. Dan lagi-lagi, semua itu berubah ketika pada endingnya, aku LOLOS MASUK STAN, dan tentunya aku harus meninggalkan kuliahku sebelumnya. Untuk kali ini, pengalaman hidupku untuk meraih STAN tak usah aku ceritakan mendetail ya? . Kaya rasa permen, manis asem asin rame rasanya.Itu dia susah, senang , sedih bergabung semua deh dan bukan rame lagi, tapi sensasional. Intinya, perjuangan itu perlu dan malah mungkin merupakan suatu kewajiban untuk hidup ini. Sekali lagi aku hanya mengingatkan, tidak ada yang tidak mungkin. Semua hal akan menjadi mungkin jika kita berupaya untuk memperjuangkannya. Hasil akhir tak usah dipikirkan n gak usah deh ditakutkan. Yang penting mencoba, mencoba dan mencoba. Jalan kita ada ditangan Allah, tapi jalan itu bisa kita ubah asal kita mau merubahnya. Dan ingat pula, boleh kita berencana akan hal-hal indah, tapi Allahlah yang Maha Segalanya, Allahlah yang akan menentukan semuanya.

STAN gak butuh orang yang pinter tapi buruk akhlaknya, gak mau berusaha, dan mengganggap enteng semuanya. STAN butuh orang yang berkemauan atau bertekad kuat,dan yang terpenting integritas/jujur, meski orang yang tak pintar sekalipun. Pintar mampu diasah, sedangkan jika kemauan tak ada, dan kejujuran nihil maka semuanya tak akan berjalan dengan baik. Mindset kita adalah “bukan takdir yang membuatku sukses”, melainkan “akulah yang mensukseskan takdir”, Aku mau cerita, gimana sih hidup sebagai seorang Stanner khususnya aku yang ada di STAN BDK Yogyakarta? Dan kini, aku ada dalam kehidupan yang baru. Menjadi mahasiswa STAN. Hal yang menjadi suatu kebanggan tersendiri. Selain buat orang tua bahagia, ini juga menjadi langkah awal . Juntuk sekses, amin.

Memang sebagai seorang cewek aku berbeda dengan anak cewek lain di Kendal yang bisa masuk STAN., Aku ngomong seperti itu karena aku satu-satunya cewek Kendal yang masuk spesialisasi BEA CUKAI khususnya D1 Bea Cukai, tahun ini. Pertama kalinya denger kabar aku masuk spes ini, kagetnya minta ampun. Aku yang ingin masuk pajak eh malah masuk spes yang aku gak tau itu gimana-gimananya. Yang aku tau tentang bea cukai hanya sebatas pada orang yang bekerja di pelabuhan yang nangkepin penjahat-penjahat gitu. Yang ada dipikiranku kayaknya sih serem, capek kelihatannya, fisik mulu, berat dan gak banget buat cewek, meski disisi lain beberapa orang berargumen itu suatu hal yang keren, hebat, bahkan bagi seorang cewek itu hal yang wow. Itulah pandanganku dulu, yang aku ketahui saat ini berbeda dengan yang aku ketahui 4 bulan yang lalu.

Terhitung beberapa hari saja aku masuk, aku merasakan bersyukur yang begitu besar. Disini gak seburuk yang aku bayangin. Malah enak banget. Inilah jalan terbaik yang menjadi jawaban disetiap doaku. Aku baru sadar, yang semula aku ogah-ogahan menerima kenyataan ini saat pengumuman. Semua berubah menjadi keberuntungan yang indah yang telah aku peroleh, usaha rezeki yang besar dating dari Allah untukku. Dan usahakupun mendapatkan rasa hasil yang manis.

Tau gak? Hal yang aku rasain selama aku ada di STAN ini berbeda dengan yang dirasakan teman-temanku yang ada diuniversitas negeri lainnya. Meski terlihat berat, tapi sebenarnya sedikit santai kok. Bayangin aja, kuliah hanya 5 hari, sampai jum’at, (meki kadang sabtu berangkat) , makulnya perhari Cuma 1-2 makul (meski kadang 4 makul) itupun ngikut jadwal. Gak usah khawatir, main tetep bisa kok. Tidur siang, gak lagi ditakutin gak bakal bisa dilakuin. Tugas? Ada terus sih, tapi gak sesulit yang ada di PTN lainnya. Di spesku, enak, meski kami di Balai Diklat Keuangan yang ada di daerah-daerah gitu, gak di Jakarta tapi masih bisa kok ngrasain dunia remaja yang fun. Aku nih di Jogja, aku merasa seneng banget bisa ditempatin dikota yang tenang ini, apa-apa murah, orang-orangnya ramah apalagi temenku disini, korsa gak lagi diraguin, tempat kita bisa refresing banyak. Tau sendiri kan jogja itu seperti apa, aku di Kalasan, disini, deket yang namanya Candi Prambanan, Pantai Indrayanti, Malioboro, Kraton, dll. Meski ditempuh dalam waktu yang relative beda,  pokoknyaJada yang lama, tapi gak selama dari Kendal ke Jogja kok.  serba enak deh. tapi itu semua jangan malah mengganggu tujuan kita disini untuk menuntut ilmu. Jadi harus seimbanglah, hiburan itu hanya untuk merefreshkan agar gak jenuh.Ini bukan promosi ya, tapi ini REAL. Santai . buat yang takut ditempatin didaerah-daerah gitu gak usah lagi ragu, daftar ke STAN, kebanyakan takutkan ditempatin di kota yang jauh, mesti gak enak tuh, apa-apa susah, ini itu dll. Itu pemikiran orang dulu, kitakan generasi yang modern, kita harus bisa mengakali apa yang ada dong.

Gak usah takut sama keadaan, karena kita bakalan bisa kok menghandle keadaan selagi kita ada niat. Selain kamu bakalan dapat suasana baru dengan tempat tinggal (kos) dan domisili yang baru, kamu juga bakalan punya keluarga baru. Orang-orang yang semula asing, serasa berubah drastic menjadi keluarga baru kita. Biar aku gak kelihat kayak bener-bener promosi aku bakalan nyritain deh hal yang gak enak disini.

Ditempatku, gak kayak Undip, Unnes atau univ lainnya, maksutnya apa? Kita dituntut untuk mampu mempertahankan apa yang udah kita raih, kita sudah masuk STAN, maka kita juga harus bisa memperjuangkan agar kita bisa LULUS besok,tentunya dengan hasil yang baik pula. Disini memang seperti ada tuntutan untuk bisa, itu semua agar apa? Agar jauh dari kata DO. Tapi jangan sedih, tekanan itulah yang akan mendorong kita agar kita jauh lebih rajin dalam hal belajar. Disini juga sedikit jarang toko-toko pelengkap kebutuhan mahasiswa. ada sih, tapi bagi yang gak bawa motor, itu lumayan jauh, tapi tenang masih ada temen yang bisa ditebengin. Positif thinking aja. Kata salah satu dosenku, semua itu “BAGUS” karena kita akan bisa meraih kesuksesan dengan hal-hal seperti itu.

Udahlah, lama-lama aku curhat nih disini. Begitulah yang aku rasain dan yang aku tahu menjadi seorang stanner, maaf banyak menasehati. Pokoknya (dari tadi pokoknya) untuk saat ini, do the best.

Jadilah dirimu sendiri, kalau misal dirimu gak baik atau kurang baik, ubah dari sekarang, selagi penyesalan belum menghampirimu. Bukan keras kepala atau anggapan apapun, Aku Adalah Aku. Kaya puisi jelekku didepan, Move to be Good People guys. Kesuksesan ada didepan mata, tinggal mau meraih atau menghindarinya. Hidup ini hanya sekali, jadikanlah kehidupan itu menjadi kehidupan yang engkau jalani dengan yang terbaik, tak peduli orang berkata apa, atau bagaimana kehidupan orang lainnya.Hidupku bukan hidupmu, dan aku bukan lah kamu, karena aku tetaplah aku. Keep On FIRE !!!!!!

Comments
1 Comments

1 komentar:

  1. Ini perjuangan mbak vega patut dicontoh, selama SMA selalu masuk ranking atas dan sempet down ketika musim SNMPTN, tetapi berkat usaha, semangat, mental,serta do'a yang dia lakukan terbukti mampu menjadi kunci untuk mengamankan satu kursi di STAN '13.

    BalasHapus