Aku hanyalah
manusia biasa, makhluk kecil ciptaan Allah
yang tak kan
pernah berhenti menyerah karena keadaan
Disini adalah
sebuah penghidupan, butuh yang namanya suatu perjuangan, pengorbanan bahkan
penghabisan layaknya perang
Hidup merupakan
perjuangan tanpa henti
Dan aku yakin
kelak aku akan mendapat sesuatu setimpal dengan yang aku lakukan
Siapa yang
menabur, maka ia akan menuai.
sesuatu yang baik maka akan ada hal yang baik pula untuk kita raih.
sesuatu yang baik maka akan ada hal yang baik pula untuk kita raih.
Tak perlu melihat
kelak akan sesuai dengan apa yang kita harapkan atau tidak
Yang penting
usaha, doa and do the bestlah yang harus jadi prinsip
Aku adalah aku
Aku bukan kapas
yang akan terbang kesana kemari jika ditiup angin
Aku juga bukan
batu, yang hanya mampu diam dan hanya akan bergerak jika tidak ada gaya
Karena
akulah orang yang mungkin akan terus berjuang untuk meraih kesuksesan
***
***
Hey,
aku vega. Aku terlahir dari keluarga yang diselimuti dengan kebahagiaan dalam
sebuah kesederhanaan. SMA kelas XII , inilah tahap yang dulu pernah aku jalani.
Tahap yang menjadi masa-masa paling sulit aku rasa, karena di masa ini aku
harus menghadapi yang namanya suatu keharusan menentukan keputusan yang berat.
Aku harus bisa mutusin mau kemana aku kelak. Susah banget, karena sampai saat
itu aku belum bisa menemukan jati diriku yang sebenarnya. Aku masih bingung
untuk menentukan jalan mana yang akan aku ambil. Dan sering juga aku merasa
takut jika jalan yang aku ambil itu nantinya salah dan membuatku menyesal. Maka
dari itu, akupun mencoba beberapa hal untuk mendapatkan sekolah lanjutan meski
itu belum aku tau sesuai dengankku apa tidak. Dan sekali lagi, disini biaya
juga menentukan.
Aku
mendaftar beberapa universitas nih ceritanya dengan beberapa jalur pula. Yang
jadi yang pertama yaitu lewat jalur SNMPTN, nah disini aku seperti ditampar
kuat-kuat. Kegagalan itu membuatku galau untuk beberapa saat, dan selanjutnya
aku mengikuti beberapa tes, dan loloslah aku disuatu universitas di Semarang.
Selain pendaftaran universitas tersebut, aku juga mendaftar ke suatu perguruan
tinggi kedinasan. Ya STAN, itulah PTK nya.
Beberapa
tahap seleksi telah dilalui, dan tentunya tak sedikit rintangan maupun hambatan
datang pada diri ku. Mungkin inilah suatu nilai yang perlu dikobarkan selalu.
Tidak hanya berjuang dengan upaya yang terlihat oleh mata saja, akan tetapi
juga secara spiritual, do’a , suatu hal yang mendasari keberhasilan seseorang.
Pada kodratnya manusia diciptakan oleh Allah dan hanya boleh meminta kepada
Allah, sejenius apapun kita, jika tak diiringi dengan do’a mungkin tak berarti
apapun. Banyaknya lika-liku dalam meraih impian itu merupakan suatu yang wajar
malah seharusnya ada. Mengapa sih aku bilang kayak gitu? Hidup ini bukan
seperti di negeri dongeng, yang sangat indah. Hidup ini adalah suatu lautan,
yang terkadang tenang namun ombak besar, badaipun tak segan untuk menghampiri.
Ya, kalau tidak ada hal seperti itu, hidup itu rasanya hambar. Seperti kata
pepatah, berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Orang yang hanya ingin
sukses dan mewujudkan mimpinya,,terlebih dahulu juga perlu bahkan harus
diimbangi dengan tekad,usaha,dan doa yang kuat. Kalau misal ada rasa galau dan
bingung mau kemana, jangan sungkan-sungkan meminta dengan sungguh-sungguh pada
Allah. Allah Maha Baik, Allah Maha Pemberi dan Allah Maha . Segala-galanya.
Santai kita masih punya Allah kok.
Pada
awalnya, perjuangan yang aku lakukan untuk meraih STAN merupakan perjuangan
yang kurang greget. Karena keikutsertaanku dalam seleksi ini pada mulanya
didasari dorongan dari orangtua untuk mencoba terlebih dulu, namun semua itu
berubah menjadi suatu perjuangan yang tanpa batas, karena aku merasa hidup
inilah perlu diperjuangkan. Suatu keinginan untuk membahagiakan orangtua.
Itulah yang menjadi motivasi yang sangat kuat dalam perjalananku mencapai titik
puncak untuk meraih STAN. Semula kata impossible “gak mungkin deh kayaknya aku
masuk STAN” itu muncul dan terus-terus menghampiri pikiran ini. Dan lagi-lagi,
semua itu berubah ketika pada endingnya, aku LOLOS MASUK STAN, dan tentunya aku
harus meninggalkan kuliahku sebelumnya. Untuk kali ini, pengalaman hidupku
untuk meraih STAN tak usah aku ceritakan mendetail ya? . Kaya rasa permen,
manis asem asin rame rasanya.Itu dia susah, senang , sedih bergabung semua deh
dan bukan rame lagi, tapi sensasional. Intinya, perjuangan itu perlu dan malah
mungkin merupakan suatu kewajiban untuk hidup ini. Sekali lagi aku hanya
mengingatkan, tidak ada yang tidak mungkin. Semua hal akan menjadi mungkin jika
kita berupaya untuk memperjuangkannya. Hasil akhir tak usah dipikirkan n gak
usah deh ditakutkan. Yang penting mencoba, mencoba dan mencoba. Jalan kita ada
ditangan Allah, tapi jalan itu bisa kita ubah asal kita mau merubahnya. Dan
ingat pula, boleh kita berencana akan hal-hal indah, tapi Allahlah yang Maha
Segalanya, Allahlah yang akan menentukan semuanya.
STAN
gak butuh orang yang pinter tapi buruk akhlaknya, gak mau berusaha, dan
mengganggap enteng semuanya. STAN butuh orang yang berkemauan atau bertekad
kuat,dan yang terpenting integritas/jujur, meski orang yang tak pintar
sekalipun. Pintar mampu diasah, sedangkan jika kemauan tak ada, dan kejujuran nihil
maka semuanya tak akan berjalan dengan baik. Mindset kita adalah “bukan takdir
yang membuatku sukses”, melainkan “akulah yang mensukseskan takdir”, Aku mau
cerita, gimana sih hidup sebagai seorang Stanner khususnya aku yang ada di STAN
BDK Yogyakarta? Dan kini, aku ada dalam kehidupan yang baru. Menjadi mahasiswa
STAN. Hal yang menjadi suatu kebanggan tersendiri. Selain buat orang tua
bahagia, ini juga menjadi langkah awal . Juntuk sekses, amin.
Memang
sebagai seorang cewek aku berbeda dengan anak cewek lain di Kendal yang bisa
masuk STAN., Aku ngomong seperti itu karena aku satu-satunya cewek Kendal yang
masuk spesialisasi BEA CUKAI khususnya D1 Bea Cukai, tahun ini. Pertama kalinya
denger kabar aku masuk spes ini, kagetnya minta ampun. Aku yang ingin masuk
pajak eh malah masuk spes yang aku gak tau itu gimana-gimananya. Yang aku tau
tentang bea cukai hanya sebatas pada orang yang bekerja di pelabuhan yang
nangkepin penjahat-penjahat gitu. Yang ada dipikiranku kayaknya sih serem,
capek kelihatannya, fisik mulu, berat dan gak banget buat cewek, meski disisi
lain beberapa orang berargumen itu suatu hal yang keren, hebat, bahkan bagi
seorang cewek itu hal yang wow. Itulah pandanganku dulu, yang aku ketahui saat
ini berbeda dengan yang aku ketahui 4 bulan yang lalu.
Terhitung
beberapa hari saja aku masuk, aku merasakan bersyukur yang begitu besar. Disini
gak seburuk yang aku bayangin. Malah enak banget. Inilah jalan terbaik yang
menjadi jawaban disetiap doaku. Aku baru sadar, yang semula aku ogah-ogahan
menerima kenyataan ini saat pengumuman. Semua berubah menjadi keberuntungan
yang indah yang telah aku peroleh, usaha rezeki yang besar dating dari Allah
untukku. Dan usahakupun mendapatkan rasa hasil yang manis.
Tau
gak? Hal yang aku rasain selama aku ada di STAN ini berbeda dengan yang
dirasakan teman-temanku yang ada diuniversitas negeri lainnya. Meski terlihat
berat, tapi sebenarnya sedikit santai kok. Bayangin aja, kuliah hanya 5 hari,
sampai jum’at, (meki kadang sabtu berangkat) , makulnya perhari Cuma 1-2 makul
(meski kadang 4 makul) itupun ngikut jadwal. Gak usah khawatir, main tetep bisa
kok. Tidur siang, gak lagi ditakutin gak bakal bisa dilakuin. Tugas? Ada terus
sih, tapi gak sesulit yang ada di PTN lainnya. Di spesku, enak, meski kami di
Balai Diklat Keuangan yang ada di daerah-daerah gitu, gak di Jakarta tapi masih
bisa kok ngrasain dunia remaja yang fun. Aku nih di Jogja, aku merasa seneng
banget bisa ditempatin dikota yang tenang ini, apa-apa murah, orang-orangnya
ramah apalagi temenku disini, korsa gak lagi diraguin, tempat kita bisa
refresing banyak. Tau sendiri kan jogja itu seperti apa, aku di Kalasan,
disini, deket yang namanya Candi Prambanan, Pantai Indrayanti, Malioboro,
Kraton, dll. Meski ditempuh dalam waktu yang relative beda, pokoknyaJada
yang lama, tapi gak selama dari Kendal ke Jogja kok. serba enak deh. tapi
itu semua jangan malah mengganggu tujuan kita disini untuk menuntut ilmu. Jadi
harus seimbanglah, hiburan itu hanya untuk merefreshkan agar gak jenuh.Ini
bukan promosi ya, tapi ini REAL. Santai . buat yang takut ditempatin
didaerah-daerah gitu gak usah lagi ragu, daftar ke STAN, kebanyakan takutkan
ditempatin di kota yang jauh, mesti gak enak tuh, apa-apa susah, ini itu dll.
Itu pemikiran orang dulu, kitakan generasi yang modern, kita harus bisa
mengakali apa yang ada dong.
Gak
usah takut sama keadaan, karena kita bakalan bisa kok menghandle keadaan selagi
kita ada niat. Selain kamu bakalan dapat suasana baru dengan tempat tinggal
(kos) dan domisili yang baru, kamu juga bakalan punya keluarga baru.
Orang-orang yang semula asing, serasa berubah drastic menjadi keluarga baru
kita. Biar aku gak kelihat kayak bener-bener promosi aku bakalan nyritain deh
hal yang gak enak disini.
Ditempatku,
gak kayak Undip, Unnes atau univ lainnya, maksutnya apa? Kita dituntut untuk
mampu mempertahankan apa yang udah kita raih, kita sudah masuk STAN, maka kita
juga harus bisa memperjuangkan agar kita bisa LULUS besok,tentunya dengan hasil
yang baik pula. Disini memang seperti ada tuntutan untuk bisa, itu semua agar
apa? Agar jauh dari kata DO. Tapi jangan sedih, tekanan itulah yang akan
mendorong kita agar kita jauh lebih rajin dalam hal belajar. Disini juga
sedikit jarang toko-toko pelengkap kebutuhan mahasiswa. ada sih, tapi bagi yang
gak bawa motor, itu lumayan jauh, tapi tenang masih ada temen yang bisa
ditebengin. Positif thinking aja. Kata salah satu dosenku, semua itu “BAGUS”
karena kita akan bisa meraih kesuksesan dengan hal-hal seperti itu.
Udahlah,
lama-lama aku curhat nih disini. Begitulah yang aku rasain dan yang aku tahu
menjadi seorang stanner, maaf banyak menasehati. Pokoknya (dari tadi pokoknya)
untuk saat ini, do the best.
Jadilah
dirimu sendiri, kalau misal dirimu gak baik atau kurang baik, ubah dari
sekarang, selagi penyesalan belum menghampirimu. Bukan keras kepala atau
anggapan apapun, Aku Adalah Aku. Kaya puisi jelekku didepan, Move to be Good
People guys. Kesuksesan ada didepan mata, tinggal mau meraih atau
menghindarinya. Hidup ini hanya sekali, jadikanlah kehidupan itu menjadi
kehidupan yang engkau jalani dengan yang terbaik, tak peduli orang berkata apa,
atau bagaimana kehidupan orang lainnya.Hidupku bukan hidupmu, dan aku bukan lah
kamu, karena aku tetaplah aku. Keep On FIRE !!!!!!
Ini perjuangan mbak vega patut dicontoh, selama SMA selalu masuk ranking atas dan sempet down ketika musim SNMPTN, tetapi berkat usaha, semangat, mental,serta do'a yang dia lakukan terbukti mampu menjadi kunci untuk mengamankan satu kursi di STAN '13.
BalasHapus